Kira-kira seperti inilah...

Turn that Trailer into a Boat

At lunch time, Yunus van Wering and me went to see the trailer that we're gonna use for the parade. I'm planning to turn it into a boat, put some floating islands of Indonesian archipelago on the two sides, two Balinese umbrellas in the back and a square banner as a sail at front. The trailer size is 2 x 3.5 metres.

Rencana Float Parade

Hamilton City Christmas Parade akhir tahun 2005 ini akan diikuti oleh KBMI Hamilton. Mengingat waktu persiapan yang sedikit, float parade KBMI direncanakan se-simple mungkin dengan topik "Unity in Diversity of Floating Emerald Islands". Ada komentar?Keterangan:
1. Di depan berjalan 2 orang dewasa mengenakan baju daerah dengan memegang long banner KBMI Hamilton dengan lambang Garuda Pancasila di sisi kiri.
2. Mobil sedan yang dihias dengan dasi kupu-kupu yang dari sunroof-nya berdiri 1 orang dewasa dengan mengenakan baju daerah dan hiasan kepala.
3. Trailer yang dipasang square banner 2x2m di sisi depan, display 5 pulau induk di sisi kiri dan kanan dan payung Bali di sisi belakang.
4. Di atas trailer duduk 5 - 8 anak-anak dengan mengenakan baju daerah.
5. Di samping mobil dan trailer berjalan 5 - 8 orang dewasa dengan mengenakan baju daerah.
6. Float parade ini masih tentatif dan bisa berubah sesuai situasi dan kondisi yang ada.

Rencana Square Banner (PVC Banner 2x2m):

Open House Saat Lebaran

Lebaran sudah seminggu berlalu, tapi semangat silaturahmi itu tetap ada diantara anggota KBMI Hamilton. Ya namanya juga Keluarga Besar, silaturahmi tersebut semestinya muncul dari interaksi sosial para keluarga kecil. Hal ini berawal dari informasi open house beberapa keluarga yang diteruskan ke keluarga lainnya yang akhirnya saling mengunjungi, saling bertemu, saling say "hi", "maaf lahir batin" dan "apa kabar", membentuk cell dan ngobrol.

Ada empat keluarga yang open house dari hari Jumat sampai Minggu, yaitu keluarga Ibu Heri Van Wering, Pak Adam Harris, Pak Wahyudi dan Mbak Susan. Karena Lebaran jatuh pada hari Jumat beberapa keluarga lain baru bisa mengunjungi pada Jumat malam atau hari Sabtunya. Ada yang datang dari Rotorua, keluarga bang Reza Abdul-Jabar, dan dari Taupo, keluarga Boyke Bratakusuma yang kebetulan baru bertemu orang Indonesia yang teridentifikasi dari batiknya Pak Yudi pada saat sholat Ied. Sepintas sempat bertemu juga dengan mas Deddy Kurniawan yang kelihatannya regular datang ke NZ tiap tahun.

Pada hari Jumat, rumah Ibu Heri terpasang 3 gazebo dan orang-orang mulai berdatangan sejak jam 10 pagi. Rumah Pak Yudi mulai ramai saat lunch time dan rumah Mbak Susan ramai saat dinner time. Hari Minggunya, rumah Pak Adam kebagian dikunjungi dan ramai saat lunch time dan dinner time. Wuiih, wareg tenannn...hehehe.

Ngumpul-ngumpul saja sudah menyenangkan, apalagi ditambah makan-makan semakin menyenangkan. Tapi bukan ini inti sebenarnya. Yang penting bagaimana caranya kita mempertahankan tali persaudaraan sehingga kita bisa menerima kenyataan bahwa keluarga inti di perantauan adalah orang-orang satu negeri, Indonesia...regardless religion...masih inget dengan Pancasila kan ???

(view photos)

We threw Mbak Dewi a Surprised Party

Hari Sabtu kemarin tanggal 29 Oct 05, sebagian dari anggota KBMIH membuat pesta kagetan buat Mbak Dewi setelah main badminton. Segala daya upaya dikerahkan terutama oleh pencetus ide ini seperti Mbak Yunnis, Mbak Rina dan Nina, ditambah dengan kehadiran keluarga Pak Afat, Dede-Endah dan juga Tama yang tidak tahu apa-apa. Mbak Susan juga datang di akhir acara.

Mbak Dewi didistraksi dengan cara dititipkan kiddies yang bermain badminton, yang mana akan dijemput di rumah Mbak Dewi. Sementara beberapa orang sudah sembunyi di samping rumah Mbak Dewi.

Saat Mbak Dewi jalan menuju pintunya, dia kaget sudah ada banner "Happy Birthday" diatas pintunya. Dan tiba-tiba dari arah kanan dan kiri, kita langsung saja mengucapkan selamat ulang tahun dan menyajikan kue ulang tahunnya. Mbak Dewi kaget dan terharu...

Selamat Ulang Tahun Mbak Dewi!

>>> lihat foto-foto yang lain