21 July 2005

Re: Playgroup - mohon dipertimbangkan...

Mas Yunus and Pak Afat,

Terima kasih atas info menarik tentang ide mendirikan playgroup demi menjaga kelestarian bahasa Ibu.

Ada beberapa hal yang ingin saya pertanyakan, jika Bapak-bapak berkenan menjadikan sebagai bahan pertimbangan. Saya sangat setuju kita menjaga kelestarian bahasa Ibu, tetapi beberapa hal ini saya ingin dipertimbangkan..

1. Untuk kalangan warga Indonesia di Hamilton yang jumlahnya hanya beberapa orang saja, apalagi yang punya anak balita, apakah ide tersebut dapat dilaksanakan? Siapa yang akan mengelola?

2. Sekarang ini menurut penelitian akademis, banyak anak (secara umum) yang sebaiknya hanya belajar satu bahasa saja karena mungkin ada yang akhirnya mengalami kesulitan atau lambat bicara, menjadi autis, dll (yang memang penyebabnya belum diketahui), tetapi bagi anak-anak yang maaf kata masuk dalam golongan ini belajar satu bahasa saja susah. Lalu bahasa mana yang akan digunakan? Dengan mengajarkan bahsa Indonesia (atau bahasa apapun) usia dini padahal anak tersebut masuk ke playgroup berbahasa Inggris, berarti anak tersebut harus belajar 2 bahasa?

3. Penggunaan bahasa Ibu menurut saya hanya dapat dilestarikan oleh para Ibu. Bahasa apapun yang menjadi bahasa komunikasi anak-anak dari lahir sampai balita ditentukan 100% oleh ibu. Ini menurut pengalaman, pengamatan saya dan menurut kajian saya berdasarkan beberapa buku (sumber utama dari world book encyclopaedia - parents prospectus). apakah dalam hal ini tidak disarankan agar para ibu (orang tua kandung - atau orang tua angkat..he.he..) yang mengajarkan bahasa tersebut?

4. Mungkin ada beberapa di antara rekan-rekan yang justru dengan sengaja (maaf) tidak mau mengajarkan bahasa Indonesia kepada anak-anaknya karena merasa bahwa dengan tinggal di negara berbahasa Inggris bahasa Indonesia tidak perlu. Nah dalam hal ini seandainyapun ada playgrou atau kursus bahasa Indonesiapun, orang tua tersebut tidak akan berkenan memasukkan anak nya ke playgroup/sekolah berbahasa Indonesia.

5. Pengajaran bahasa (Indonesia atau lainnya) harus diajarkan secara professional (tentu saja dengan menggunakan metode pengajaran menurut tingkat umur, mulai dengan metode main-main sampai yang serius agar nantinya anak-anak kita juga belajar bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa nasional baku).

Sorry, ini sekedar bahan pertimbangan dari sudut pandang saya. Secara prinsip saya sangat setuju melestarikan bahsa ibu, dan bagi saya ibu lah yang memegang peranan mengajarkan bahsa ibu kepada anak-anaknya.

Salam,
Eunice

1 comments:

Anonymous said...

Kuncinya ada pada vocabulary dan pronunciation karena untuk anak balita spelling dan grammar tidak begitu perlu/dapat dicerna. Kalo akhirnya mereka bisa pronounce suatu kata secara benar, baik dalam bhs Indonesia maupun Inggris, itu sudah lebih dari cukup.
Keliatannya playgroup ini cuma wadah ngumpul-ngumpul anak-anak satu negeri aja. Masalah mau ngumpul dengan anak-anak negeri lain dengan perantara bahasa Inggris, itu bisa dibilang proses asimilasi dengan kebudayaan setempat. Dan itu wajar saja krn di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak. 

Posted by jeffry